Pages

Ads 468x60px

Labels

Minggu, 24 Februari 2013

WASPADA BAHAYA MIE INSTAN

Titik Kritis di Seluruh Bahan

Titik kritis kehalalan pada mie instan terletak pada semua bahan yang digunakannya. Kok bisa? Tepung terigu, minyak goreng, bumbu-bumbu kan halal? Belum tentu. Tepung terigu pun bisa tercemar bahan haram. Saat ini tepung terigu difortifikasi (diperkaya) dengan vitamin, sedangkan vitamin sifatnya banyak yang tidak stabil sehingga harus dicoating (dilapisi). Salah satu bahan pelapis yang harus diwaspadai adalah gelatin, yang kemungkinan berasal dari babi. Selain itu sumber vitamin juga harus jelas, apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme.

 
 
 
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :

1. Bumbu dan pelengkap

Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.

2. Bahan penambah rasa

Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.

3. Minyak sayur

Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.

4. Solid Ingredient

Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.

5. Kecap dan sambal

Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.

Amankah Mengkonsumsi Mie Instan ?

Selama mie instan tersebut sudah mendapat izin dari Depkes, tentulah aman. Namun bila dikonsumsi setiap hari, apalagi oleh anak-anak, inilah yang menjadi masalah.

Sebagaimana makanan instan produk industri lainnya, mie instan menggunakan banyak sekali bahan-bahan kimia. Pewarna, pengawet, dan penyedap harus kita waspadai dalam hal ini. Sekalipun aman, namun bila terus menerus kita konsumsi dalam frekuensi sering dan dalam jangka waktu lama, bahan-bahan kimia dapat terakumulasi dalam tubuh. Efeknya tentu akan mengganggu sistem metabolisme, karena bahan kimia, bagaimana pun adalah racun bagi tubuh.

Selain itu, terlalu sering makan mie instan juga dapat mengganggu masukan gizi, terutama anak-anak. Kita memang dapat menambahkan telur dan sayuran sehingga kualitas gizi mie instan tidak kalah dengan seporsi nasi komplet. Namun rasa mie yang terlalu gurih, dapat merusak selera makan anak. Lidah mereka yang sedang belajar mengidentifikasi rasa, akan terpola dengan rasa gurih yang tajam dari MSG dan flavor mie. Akibatnya mereka menganggap masakan ibu yang umumnya tidak terlalu banyak menggunakan MSG hambar. Selera makan mereka pun hilang. Akhirnya, mau mie lagi, mie lagi….

Karena itulah, biar enak, kita tetap harus mampu mengontrol diri. Jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan, apalagi memberikan ke anak-anak. Sesekali silakan, apalagi saat-saat cuaca dingin. Hm…lezat…..


Tips Menghindarkan Ketergantungan Anak pada Mie
Jelaskan dengan bahasa anak, efek negatif mie bagi tubuhnya bila dia makan terlalu banyak atau sering. Kalau sudah bisa membaca, boleh tunjukkan artikel ini untuk dia baca.
Jangan selalu menuruti kemauan anak untuk makan mie. Kalau nggak mau makan ? Jangan khawatir, anak kita tidak akan mati kelaparan kok gara-gara tidak mau makan sesekali. Biarkan saja. Nanti kalau sudah benar-benar lapar tentu dia mau makan juga. Kan makan adalah kebutuhan tubuh kita.
Kalau anak nangis dan ngambek ? Kita harus belajar tegas dan tega. Toh ini untuk kebaikan anak kita. Jangan sampai anak kita berpikiran,”Kalau aku nangis pasti dibolehin.” Lama-lama anak akan menjadikan tangisnya sebagai senjata untuk mendikte kita. Biarkan anak menangis. Kalau sudah reda, katakan dengan nada sayang, bahwa kita melarangnya semata-mata untuk kebaikannya.
Sediakan makanan alternatif yang sehat dan tak kalah lezat. Buatlah acara makan menyenangkan baginya, sehingga dia merasa nyaman dengan makanan selain mie instan.



Solusi Cerdas memasak Mie Instant
Fakta tentang Mie instant yang belum banyak diketahui oleh kita adalah kandungan semacam lilin yang berguna untuk melapisi mie tersebut dan perlu diketahui tubuh (sistem pencernaan) kita membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 hari untuk memproses pengeluarkan lapisan lilin tersebut setelah mengkonsumsinya.
Metode lama tentang memasak mie dengan cara mendidihkan air kemudian memasukan mie ke dalamnya setelah itu memasukkan bumbu dan masak kira-kira 3 menit, angkat kemudian siap untuk dimakan adalah metode yang SALAH dalam memasak mie instant (mie siap saji).
Dengan melakukan cara tersebut, sebenarnya kita memasak mie yang masih mengandung lilin-lilin yang melapisinya. Dan yang jadi masalahnya adalah apabila kita terus-menurus memasak dengan metode ini maka “LILIN” pelapis mie akan menjadi semacam penyakit dalam tubuh kita, apabila kita konsumsi. Lalu bagaimana solusi memecahkan masalah ini? Tenang, saya akan tulis solusinya khusus untuk Anda:
  • Didihkan air di dalam panci, kemudian masukkan mie kedalamnya.
  • Apabila mi sudah matang, angkat dan tiriskan mie dengan menggunakan saringan kemudian buang sisa air rebusan, yang dimana air tersebut mengandung lapisan lilin.
  • Bersihkan mie-mie tersebut dengan air yang bersih, agar semua lapiasan lilin benar-benar hilang.
  • Didihkan air kembali di dalam panci sampai mendidih, masukkan mie yang sudah dibersihkan ke dalamnya kemudian matikan api.
  • Pada langkah inilah ketika api dimatikan tetapi air masih panas barulah masukkan semua bumbu-bumbu untuk membuat mie instant dengan sup.
  • Apabila kamu akan membuat mi goreng, angkat mie dari air yang sudah mendidih, tiriskan mi kemudian campurkan dengan bumbu-bumbu, siap disajikan sebagai mi goreng.
NB: Jangan sekali-kali memasukkan makanan/minuman panas kedalam mangkok/piring plastik, karena barang dari plastik (sifat polimer termoplas) tersebut bisa berubah wujud dan menyebabkan penyakit kanker.
Semoga Bermanfaat


Sumber:
Jurnal Halal LP POM MUI (www. halalsehat.com)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text